BILANGAN IRRASIONAL
Bilangan
irrasional merupakan bilangan real yang tidak bisa dibagi atau lebih
tepatnya hasil baginya tidak pernah berhenti. Sehingga tidak bisa
dinyatakan a/b.
Contoh :
π = 3,141592653358……..
√2 = 1,4142135623……..
e = 2,71828281284590…….
Bilangan real atau bilangan riil menyatakan bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk decimal, seperti 2,86547… atau 3.328184. Dalam
notasi penulisan bahasa Indonesia, bilangan desimal adalah bilangan
yang memiliki angka di belakang koma “,” sedangkan menurut notasi
ilmiah, bilangan desimal adalah bilangan yang memiliki angka di belakang
tanda titik “.”. Bilangan real meliputi bilangan rasional, seperti 42 dan −23/129, dan bilangan irrasional, seperti π dan √2, dan dapat direpresentasikan sebagai salah satu titik dalam garis bilangan.
Himpunan semua bilangan riil dalam matematika dilambangkan dengan R (berasal dari kata “real”).
x2 + 1 = 0
atau secara ekuivalen
x2 = -1
atau juga sering dituliskan sebagai
x = √-1
BILANGAN KOMPLEKS
Bilangan kompleks adalah suatu bilangan yang merupakan penjumlahan antara bilangan real dan bilangan imajiner atau bilangan yang berbentuk a + bi. Dimana a dan b adalah bilangan real, dan i adalah bilangan imajiner tertentu. Bilangan real a disebut juga bagian real dari bilangan kompleks, dan bilangan real b disebut bagian imajiner. Jika pada suatu bilangan kompleks, nilai b adalah 0, maka bilangan kompleks tersebut menjadi sama dengan bilangan real a.
Contoh :
{3 + 2i}
Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan asli, bilangan nol dan bilangan negatif.
Contoh :
{-4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, ...}
Bilangan negatif (integer
negatif) adalah bilangan yang lebih kecil/ kurang dari nol. Atau juga
bisa dikatakan bilangan yang letaknya disebelah kiri nol pada garis
bilangan.
Contoh :
{-1, -2, -3, -4, -5, -6, -7, -8, -9, ...}
BILANGAN ASLI
Dalam matematika,
terdapat dua kesepakatan mengenai himpunan bilangan asli. Yang pertama
definisi menurut matematikawan tradisional, yaitu himpunan bilangan bulat positif yang
bukan nol {1, 2, 3, 4, ...}. Sedangkan yang kedua definisi oleh logikawan dan
ilmuwan komputer, adalah himpunan nol dan
bilangan bulat positif
10
angka pertama adalah (1,2,3,4,5,6,7,8,9,10)
BILANGAN CACAH
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak
negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 ...}. Dengan kata lain himpunan bilangan asli ditambah 0.Jadi, bilangan cacah harus bertanda positif10 angka pertama bilangan cacah adalah (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9)
BILANGAN GENAP
Bilangan yang terdiri dari angka yang genap contoh (2,4,6) dan itu bilangan itu juga terdiri bilanagan asli di mulai dari angka 2 setelah tu di tambah 2
10 angka pertama bilngan genap (2,4,6,8,10,12,14,16,18,20)
BILANGAN GANJIL
Bilangan yang terdiri dari bilangan ganjil contoh (1,3,5) dan bilangan iu terdiri dari bilangan asli dan di mulai dari anka 1 setelah itu di tambah 2
10 angka pertama bilangan ganjil (1,3,5,7,9,11,13,15,17,19)
BILANGAN PRIMA
Merupakan bilangan asli yang
hanya dapat dibagi oleh bilangan itu sendiri dan satu, jadi bisa dikatakan
bilangan prima hanya mempunyai 2 faktor, misalnya : 2,3,5,7,11,…..
10 angka pertama bilangan prima adalah(1,3,5,7,11,13,17,19,23,29)
BILANGAN KOMPOSIT
Bilangan komposit adalah bilangan asli lebih besar
dari 1 yang bukan merupakan bilangan prima. Bilangan
komposit dapat dinyatakan sebagai faktorisasi bilangan bulat,
atau hasil perkalian dua bilangan prima atau lebih. Sepuluh bilangan komposit
yang pertama adalah . Atau bisa juga disebut bilangan yang mempunyai faktor
lebih dari dua.
10 angka pertama
bilanagan komposit 4, 6, 8, 9, 10,
12, 14, 15, 16, dan 18
BILANGAN PERSEGI
bilangan
persegi: 1, 4, 9, 16, 25, 36, 49, ….
Mengapa disebut pola bilangan persegi? Perhatikan pola bilangan pada gambar berikut.
Mengapa disebut pola bilangan persegi? Perhatikan pola bilangan pada gambar berikut.
Ternyata
banyaknya titik yang membentuk barisan persegi tersebut sama dengan cara
mencari luas sebuah persegi, yaitu sisi x sisi. Maka untuk bilangan kesembilan
dari pola tersebut adalah 81, didapat dari 9 x 9 = 81.
Jadi, rumus untuk mencari bilangan ke-n dari
pola bilangan persegi adalah
rumus bilangan persegi adalah N x N = N2
10
angka pertama pada bilangan persegi (1,4,9,16,25,36,49,64,64,100)
BILANGAN
SEGITIGA
Kenapa sih disebut pola bilangan segitiga? Hmmm, kenapa yah? coba dech
perhatikan kalo bilangan diatas disusun akan menjadi seperti ini:
Pola
bilangan tersebut dapat disusun dari barisan bilangan berikut:
Jadi, rumus untuk mencari bilangan ke-n
dari pola bilangan segitiga adalah
1/2 n(n + 1)
10 angka pertama bilangan
segitiga adalah (1,3,6,10,15,21,28,36,45,55)
kurang banyak .-.
BalasHapus